Puisi Untuk Guru
PAHLAWAN TANPA LENCANA
Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
(saifuddin usman@REVO-Srikand FM)
GURUKU
Suci dan iklas pemberian mu
Dari kami buta menjadi tau
Suci dan ikhlas pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu
Engkau laksana lampu dalam kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selalu berbisik tentang kebaikan
Namamu selalu bergelora
Dalam hatiku
Jasa dan benih yang engkau tanam
Kini telah tumbuh bersemi
Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupku
(Saifuddin Usman@REvo feat Teuku-Srkandi FM)
BINTANG
Kupandang diatas awan ku tau bintang melambai
Ku ulur tangan menggapai tetapi tiada sampai
Ku tau bintang menunggu namun apa dayaku
Ku hanya mampu menatap didalam tatapan sayu
Bintang jangan kau menangis
Bintang jangan kau bersedih
Tiada mampu ku kesana
Walau sudah ku rencana…..bintang……..
Cahayamu indah menerangi buana
Pesonamu membuat ku bersinar
Gemerlap mu membuatku haru dalam keremangan
Idahmu tiada bandingan
Mendung berarak perlahan
Ingin memisahkan ku dari cahayamu
Ku hanya mampu berdo’a mendung cepat berlalu
Bintang tetap bersinar walaupun jauh dari pandangan.SekolahkuMuhammad ZakariaSekolah adalah arena pembelajaranIlmu dicari sambil berkawanBanyak atau sedikit tergantung muatanSiswa yang rajin pastilah girangIlmu dunia ada disanaIlmu akhirat tesedia jugaTergantung engkau pilih yang manaSebaiknya didapat dua-duanyaBila engkau orang yang bijakAkan mendapat tempat berpijakAllah memberi hasil yang telakDunia akhirat pasti berdampakBumi ini ibarat bolaSalah langkah akan celakaSekolah tempat ilmu ditempaBahagia kelak engkau merasaRajinlah engkau wahai kawanJanganlah lupa wahai temanDengan ilmu kita dapat berjalanPengaruh dunia kita takkan rawan.Pendidikan Untuk Siapa?Pendidikan, apa khabarmu hari ini?Di tengah silih bergantinya istilah hebatmu CBSA, KBK, KTSP entah apa lagi nantiNamun masih terasa ganjalan di benakkuUntuk siapakah engkau dinikmati?Upik pengamen cilik, Ni’an tukang asongan, Topan preman prapatanMereka bukan anak sekolahanMereka punya sebuah mimpi,mimpi yang sederhana : bisa makan setelah kecapeanSementara itu.... .di sekolahnya orang-orang pentingYang tarifnya bikin kepala pusingMichele, David dan Tobing asyik browsing sambil outtingFasilitasnya lengkap ada yang backingSelesai sekolah mereka kuliahDi kampus tercinta dambaan semuaBukannya cerdas akal dan jiwaBullying dan kekerasan malah mewabah!Setelah lulus, mereka bekerjaMenjadi Menteri, direktur, birokrat, politisi atau pengusahaTapi mengapa bukannya membangun negeri tercintaSudah berpenghasilan tinggi, masih korupsi juga!Aku bingung aku resahDimanakah letaknya salahSudah sekolah sudah kuliahKeluar-keluar kok malah jadi lintahKami yang ada di siniCuma bisa jadi pemimpiBermimpi sepuas hatiSetelah bangun menangis lagiBukan itu yang kuharapkanPendidikan murah yang kuinginkanPendidikan yang bisa merubahSemua kezholiman menjadi keadilan!Pahlawan KehidupanKarya : Nur WachidKu lihat kau berbuatKu dengar kau berbicaraKu rasakan kau merasakanMata binar tak khayal menjadi panutanSejuk terasa haluan kata – katamuMenjadi sugesti pada diri kamiHingga jiwa ini tak sanggup berlariMenjauhi jalan hakikiLelah dirimu tak kau risaukanHiruk pikuk kehidupan mengharu biruItu jasa tentang pengabdianBukan jasa tentang perekonomianSemangatmu menjadi penghidupanUntuk kami menjalani kehidupanJangan pernah kau bosanJadi haluan panutanMeski pertiwi dalam kesengsaraanKaulah pelita cahaya kehidupanTerima kasih untukmuSang pahlawan kehidupan
AkuKarya : Nur WachidAku berdiri ditengah penjuruAku besar dengan nama ituAku bukan manusiaAku hanya sebuah kataNamaku lambang kecerdasanNamaku membunuh kebodohanBetapa hebatnya aku ?Tak ada yang menandingikuSampai ini ku tak merasa hebatIni kali ku menangisBukan yang pertamaBukan yang keduaTiada pemakai namakuYang menjadikanku hebatDisana – sini kebodohanBelum terbunuh olehkuTangisan ini penuh piluBelum banyak kecerdasanYang bertaburanJadilah pahlawanku anak negeriHentikan pilu tangiskuBuatlah aku tersenyumMerasa bangga akan namaku
Lilin KegelapanKarya : Nur WachidTitik air menitikBerbaris jarum jam berdetikTak henti dalam putaran waktuMenembus masuk roda ituMenjadi pilar generasi penerusBermuara menjelma sebagai arusBerbaris ditengah tangisan pertiwiTak buat henti langkahkan kakiBaktiku hanya tuk negeri iniKu akan jadi lilin ditengah kegelapanMelawan segala kemunafikanSemangatku bagai pejuang 45’Penerus cita – cita pahlawan kitaWahai sang gurukuTuntunlah aku menjadi akuJasamu tak tampak mataBerwujud dalam hati sanubariTitik air menitikIlmu mu kan ku petikBukan buat negara munafik
Baca TulisKarya : Nur WachidSenja meradang kerinduanGoresan pena menyayat kalbuTangisanku tak membuat piluHei .. wahai pemimpinkuPandanglah aku yang kusut iniDuduk di sekolah ku tak bisaBagaimana ku tak bisa bodoh ?Hiduppun beralas tanahTidurpun beratap langitAhhh,....Bosan ku tak dapat membacaBingung ku tak dapat menulisSeandainya ada pemimpin menangisPasti ku dapat baca tulis
Do’a dan HarapkuKarya : Nur WachidFajar pagi tampak layuhSinarnya tak tampakJangan kau melihat ituBagiku itu palsuKu hanya ingin semangatmuBukan ingin egomuLangkahkan kakimu anak didikkuCepat dan semakin cepatSekali jangan buat lambatBeribu – ribu kata akan tersendatBesar sungguh harapkuPada anak berpacu dengan waktuDo’a ku selalu iringi langkahmu
Taman IlmuKarya : Nur WachidMusim kemarau panas berkepanjanganMusim penghujan hujan berdatanganItulah hebatnya dirimuPanas hujan tetap buat kau berdiriKau hanya tumpukan bata merahTulang mu hanya dari besiSeindah dirimu namamu samaSeburuk bentukmu tak kurangi gunamuKaulah taman kehidupanTempat tertanam berjuta ilmuBunga merekah terlahir darimuHiruk pikuk pendidikan tertelan olehmuTanpamu semua tampak bodohAlangkah indahnya .....Jika dirimu berdiri dimana – manaTanpa ada beda di desa dan kotaSayangnya kau bukan manusiaKakimu tertanam di bumiTak dapat jalan kemana – mana
semoga bermanfaat >,<
Sunday, December 9, 2012
Kumpulan Puisi Pendidikan terbaru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment