Tidak hanya kelas menengah, potensi pertumbuhan orang kaya di Indonesia juga diyakini bakal bergerak cukup cepat. Pertumbuhan jumlah orang kaya di Indonesia hingga tahun 2016, diperkirakan bakal mencapai 123 persen seiring terus terakselerasinya perekonomian nasional.
Bulan lalu, Ketua Financial Planning Standards Board Tri Djoko Santoso menyebutkan, tahun lalu jumlah orang kaya di Indonesia mencapai 37.400 orang. Indikator kaya yang digunakannya adalah mempunyai harta di atas USD 1 juta, di luar rumah yang dimilikinya. Jika ditotal, jumlah harta orang kaya di Indonesia mencapai USD 241 miliar.
Dari banyaknya orang kaya di Indonesia, Majalah Forbes Indonesia melansir daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Data yang dilansir November 2012 menampilkan beberapa wajah baru yang didaulat sebagai miliarder Indonesia.
Setidaknya, ada empat wajah baru yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Mereka yang masuk dalam jajaran 40 orang terkaya versi Majalah Forbes, setidaknya memiliki kekayaan di atas USD 700 juta.
Ada pula dua wajah lama yang kembali masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia setelah sebelumnya sempat tergusur oleh orang lain. Siapa saja empat wajah baru dan dua wajah lama tersebut? Apa saja bisnis yang mereka jalankan? Berikut sedikit ulasannya.
1. Lim Gunawan Hariyanto
Keuntungan dari penjualan saham PT Bumitama Agri, perusahaan produsen minyak sawit serta pertumbuhan sektor pertambangan di Asia Tenggara, menjadikan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi seorang miliarder.
Tahun ini, pemilik Harita Grup ini masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes Indonesia. Kekayaannya kini menyentuh USD 1,03 miliar. Bisnisnya bergerak di sektor pertambangan dan kelapa sawit.
Lim memulai bisnis kelapa sawit pada 1996 ketika Harita Grup membeli lahan seluas 17.500 hektare di Kalimantan Tengah dan mulai menanamkan sawit dua tahun kemudian.
Lihat Selengkapnya...
2. Alexander Tedja
Wajah miliarder baru lainnya yang masuk jajaran orang terkaya di Indonesia adalah Alexander Tedja. Dia adalah pemilik PT. Pakuwon Jati Tbk. Alexander Tedja juga merupakan besan dari Murdaya Poo. Kekayaannya menembus USD 790 juta. Dengan total kekayaan sebesar itu, dia duduk di peringkat 36 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Alexander Tedja bukan sosok baru di sektor properti. Di bawah kepemimpinannya, Pakuwon Jati Group tercatat sebagai satu-satunya perusahaan dari luar Jakarta yang sukses menjadi raja properti di Ibu Kota.Â
Perusahaan properti ini sudah membangun banyak proyek properti. Sebut saja pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza, pusat perkantoran Menara Mandiri, hotel bintang lima Sheraton Surabaya Hotel & Towers, real estate Pakuwon City yang semuanya itu berlokasi di Surabaya. Di Jakarta, perusahaan properti ini sukses membangun Superblock Gandaria City.
3. Sudhamek
Nama lain yang didaulat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia adalah Sudhamek. Total kekayaannya mencapai USD 790 juta dan menempatkan dirinya di peringkat ke 38 orang terkaya di Indonesia.
Pria kelahiran Rembang 20 Maret 1956 silam ini adalah CEO GarudaFood. Pada periode 1983-1990, Sudhamek meniti karir di PT Gudang Garam Tbk (GG). Posisi terakhirnya adalah Presdir PT Trias Santosa Tbk, salah satu anak usaha PT Gudang Garam. Setalah menimba ilmu di perusahaan rokok, Sudhamek kembali ke bisnis keluarga, GarudaFood.
Di tangan Sudhamek, kacang mulai masuk ke modern market. Sejak 1997 perusahaannya mulai memproduksi berbagai produk. Dalam sepuluh tahun, dari satu item dan hanya kacang, Garudafood sudah menjadi brand bagi 80-an item produk.
Tahun lalu, Garudafood berhasil menguasai 81 persen pasar di Indonesia. Selain itu, produk-produk Garudafood muncul sebagai brand yang identik dengan produk inovatif. Saat ini, Garudafood menaungi delapan anak perusahaan yaitu PT Garuda Putra Putra Jaya (divisi kacang garing), PT Garuda Putra Putri Jaya (divisi kacang salut), PT Garuda Putra Putri Jaya (divisi biskuit), PT Sinar Niaga Sejahtera (divisi distribusi), PT Bumi Mekar Tani (divisi perkebunan), PT Tri Teguh Manunggal Sejati (divisi jelly), PT Garuda Solusi Inti (divisi pendidikan), PT Dharana Inti Boga (joint venture) dengan produk pertama susu sari kedelai bermerek Mr Bean. Produk yang dihasilkan pun kian beragam, mulai makanan ringan (snack), minuman, basic food (nasi instan), hingga jasa pendidikan (Garuda Sales Institute).
4. Kusnan & Rusdi Kirana
Kusnan dan Rusdi Kirana bukan orang baru yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Hanya saja, beberapa tahun terakhir, namanya tergeser oleh orang lain. Tahun ini, keduanya kembali masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes Indonesia. Dengan total kekayaan tahun ini sebesar USD 900 juta, Kusnan dan Rusdi duduk di peringkat ke 33 orang terkaya di Indonesia.
Dia sukses membawa maskapai penerbangan Lion Air terbang tinggi. Dia juga yang memelopori penerbangan murah atau low cost carrier. Berkat idenya tersebut, orang bisa menikmati transportasi udara dengan biaya murah. Dengan pengalaman sebagai agen perjalanan wisata selama 13 tahun keduanya mendirikan maskapai Lion Air pada Oktober 1999. Maskapai ini resmi mengudara pada 30 Juni 2000. Sebagai pemain baru, Lion Air pede menggunakan armada Boeing 737-200.
Nama Lion Air semakin terbang tinggi di percaturan bisnis penerbangan nasional setelah secara mengejutkan membeli 230 unit pesawat boeing. Bahkan, penandatanganan pembelian disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Barack Obama.
5. Prajogo Pangestu
Nama Prajogo Pangestu tidak asing lagi di kancah bisnis dalam negeri. Dia dikenal sebagai pengusaha di bidang perkayuan. Namanya kembali masuk jajaran 40 orang terkaya di Indonesia setelah tahun ini kekayaannya menembus USD 800 juta.
Dia dikenal sebagai taipan Kayu terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi Asia 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific.Â
Di dekade 80-an Barito Pacific mencapai puncak kejayaannya memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dan berkembang menjadi 120 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang Sebut saja Pabrik kertas PT Tanjung Enim Lestari, Petro Kimia, PT Chandra Asri, Bank Andromeda, serta real estate.
6. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Dia adalah pemegang kendali perusahaan Sariaatmadja yang mempunyai jaringan bisnis perkebunan, teknologi informasi, dan media (televisi). Namanya mulai masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Majalah Forbes. Tahun ini, total kekayaannya mencapai USD 730 juta.
Dia membuka bisnis dengan menjadi distributor komputer dan wholesaler pada 1980-an. Seiring perkembangan bisnis dengan memegang lisensi tunggal komputer merek Compaq di Indonesia, benderanya berubah menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Perusahaannya banyak memasok kebutuhan komputer dan teknologi informasi ke instansi pemerintahan dan perusahaan swasta.
Di bawah kepemimpinannya, SCTV menjadi stasiun televisi yang mampu bersaing dengan stasiun televisi swasta lainnya. ~[merdeka.com]~
Wajah miliarder baru lainnya yang masuk jajaran orang terkaya di Indonesia adalah Alexander Tedja. Dia adalah pemilik PT. Pakuwon Jati Tbk. Alexander Tedja juga merupakan besan dari Murdaya Poo. Kekayaannya menembus USD 790 juta. Dengan total kekayaan sebesar itu, dia duduk di peringkat 36 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Alexander Tedja bukan sosok baru di sektor properti. Di bawah kepemimpinannya, Pakuwon Jati Group tercatat sebagai satu-satunya perusahaan dari luar Jakarta yang sukses menjadi raja properti di Ibu Kota.Â
Perusahaan properti ini sudah membangun banyak proyek properti. Sebut saja pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza, pusat perkantoran Menara Mandiri, hotel bintang lima Sheraton Surabaya Hotel & Towers, real estate Pakuwon City yang semuanya itu berlokasi di Surabaya. Di Jakarta, perusahaan properti ini sukses membangun Superblock Gandaria City.
3. Sudhamek
Nama lain yang didaulat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia adalah Sudhamek. Total kekayaannya mencapai USD 790 juta dan menempatkan dirinya di peringkat ke 38 orang terkaya di Indonesia.
Pria kelahiran Rembang 20 Maret 1956 silam ini adalah CEO GarudaFood. Pada periode 1983-1990, Sudhamek meniti karir di PT Gudang Garam Tbk (GG). Posisi terakhirnya adalah Presdir PT Trias Santosa Tbk, salah satu anak usaha PT Gudang Garam. Setalah menimba ilmu di perusahaan rokok, Sudhamek kembali ke bisnis keluarga, GarudaFood.
Di tangan Sudhamek, kacang mulai masuk ke modern market. Sejak 1997 perusahaannya mulai memproduksi berbagai produk. Dalam sepuluh tahun, dari satu item dan hanya kacang, Garudafood sudah menjadi brand bagi 80-an item produk.
Tahun lalu, Garudafood berhasil menguasai 81 persen pasar di Indonesia. Selain itu, produk-produk Garudafood muncul sebagai brand yang identik dengan produk inovatif. Saat ini, Garudafood menaungi delapan anak perusahaan yaitu PT Garuda Putra Putra Jaya (divisi kacang garing), PT Garuda Putra Putri Jaya (divisi kacang salut), PT Garuda Putra Putri Jaya (divisi biskuit), PT Sinar Niaga Sejahtera (divisi distribusi), PT Bumi Mekar Tani (divisi perkebunan), PT Tri Teguh Manunggal Sejati (divisi jelly), PT Garuda Solusi Inti (divisi pendidikan), PT Dharana Inti Boga (joint venture) dengan produk pertama susu sari kedelai bermerek Mr Bean. Produk yang dihasilkan pun kian beragam, mulai makanan ringan (snack), minuman, basic food (nasi instan), hingga jasa pendidikan (Garuda Sales Institute).
4. Kusnan & Rusdi Kirana
Kusnan dan Rusdi Kirana bukan orang baru yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Hanya saja, beberapa tahun terakhir, namanya tergeser oleh orang lain. Tahun ini, keduanya kembali masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes Indonesia. Dengan total kekayaan tahun ini sebesar USD 900 juta, Kusnan dan Rusdi duduk di peringkat ke 33 orang terkaya di Indonesia.
Dia sukses membawa maskapai penerbangan Lion Air terbang tinggi. Dia juga yang memelopori penerbangan murah atau low cost carrier. Berkat idenya tersebut, orang bisa menikmati transportasi udara dengan biaya murah. Dengan pengalaman sebagai agen perjalanan wisata selama 13 tahun keduanya mendirikan maskapai Lion Air pada Oktober 1999. Maskapai ini resmi mengudara pada 30 Juni 2000. Sebagai pemain baru, Lion Air pede menggunakan armada Boeing 737-200.
Nama Lion Air semakin terbang tinggi di percaturan bisnis penerbangan nasional setelah secara mengejutkan membeli 230 unit pesawat boeing. Bahkan, penandatanganan pembelian disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Barack Obama.
5. Prajogo Pangestu
Nama Prajogo Pangestu tidak asing lagi di kancah bisnis dalam negeri. Dia dikenal sebagai pengusaha di bidang perkayuan. Namanya kembali masuk jajaran 40 orang terkaya di Indonesia setelah tahun ini kekayaannya menembus USD 800 juta.
Dia dikenal sebagai taipan Kayu terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi Asia 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific.Â
Di dekade 80-an Barito Pacific mencapai puncak kejayaannya memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dan berkembang menjadi 120 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang Sebut saja Pabrik kertas PT Tanjung Enim Lestari, Petro Kimia, PT Chandra Asri, Bank Andromeda, serta real estate.
6. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Dia adalah pemegang kendali perusahaan Sariaatmadja yang mempunyai jaringan bisnis perkebunan, teknologi informasi, dan media (televisi). Namanya mulai masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Majalah Forbes. Tahun ini, total kekayaannya mencapai USD 730 juta.
Dia membuka bisnis dengan menjadi distributor komputer dan wholesaler pada 1980-an. Seiring perkembangan bisnis dengan memegang lisensi tunggal komputer merek Compaq di Indonesia, benderanya berubah menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Perusahaannya banyak memasok kebutuhan komputer dan teknologi informasi ke instansi pemerintahan dan perusahaan swasta.
Di bawah kepemimpinannya, SCTV menjadi stasiun televisi yang mampu bersaing dengan stasiun televisi swasta lainnya. ~[merdeka.com]~
No comments:
Post a Comment